Tanpa Arah

Mungkin keindahan terlukiskan kepada orang yang selalu berada dalam impian. Entah saat mentari tersembunyi dan menampakkan sinar yang cerah. Tak seperti hujan yang selalu membahasi dunia yang luas. Kini kehidupan sangatlah terasa ketika sejenak tertunduk kebawah. Bagaikan padi yang semakin menua. Hanya mampu merunduk dan terdiam.  Kenyataannya telah menghilang seperti tertelan ombak. Hening tanpa suara, sunyi seperti dalam hutan belantara. Kehadiran yang selalu diri ini nantikan tidakkah seperti tahun lalu. Saat pertama bertemu. Tuhan dalam setiap pertemuan pastilah ada perpisahan. Dan disitulah terasa hati merasakan sekiranya ada yang kurang indah. Tahap demi tahap dilalui dan tanpa bayangan. Ah sudahlah aku pikir dunia masih luas. Tidak seperti daun yang disebut daun kelor. Sulit kadang bisa dirasakan karena tak terbiasa namun hati sangatlah kuat karena Tuhan selalu ada. Tanpa meninggalkan kita sendirian. Mungkinlah lembaran-lembaran kertas usang yang dulu sempat membekas mampu membuatnya menjadi kembali? Ah omong kosong dunia ini penuh dengan khayalan dan full dengan imajinasi. Seperti cerita romantisme dongeng. Kuharap kehidupan menjadi lebih baik tanpa aku disisinya. Jadikanlah sebuah pribadi nan indah yang mengaggumkan. Karena aku tahu aku tak akan menanam kebencian. Hanya rasa yang berbeda terukir dalam hati. Percayalah bahwa Sang Pencipta telah menciptakan seseorang dengan berpasangan. Suatu saat pastilah bertemu jika memang dipertemukan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu Tengah Malam

Biarkan Mereka Berkreasi